SILABUS
Sekolah : SMA
Mata
Pelajaran : Bahasa
Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Standar
Kompetensi
Mendengarkan
13.
Memahami cerita rakyat yang dituturkan
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
|
Nilai
Karakter
|
Penilaian
|
Alokasi
waktu
|
Sumber
Belajar
|
||
Teknik
|
Bentuk
Instrumen
|
Contoh
Instrumen
|
|||||||
13.1 Menemukan
hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara
langsung dan atau melalui rekaman
|
Rekaman cerita rakyat
atau yang disampaikan secara langsung
1. ciri-ciri cerita rakyat
2. unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan,
latar, alur, sudut pandang)
3.
nilai-nilai (budaya, moral, agama)
4. cara membuat sinopsis
5. hal-hal yang menarik tentang tokoh
|
1. Mendengarkan
rekaman cerita rakyat
2. Mengidentifikasi
karakteristik cerita rakyat yang didengarkan
3. Menemukan hal-hal yang
menarik tentang tokoh cerita rakyat
4. Mengutarakan secara
lisan nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan memperhatikan pelafalan kata,
dan kalimat yang tepat
5. Membandingkan nilai-nilai
dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa kini dengan menggunakan kalimat
yang efektif.
6. Mengungkapkan kembali
cerita rakyat dalam bentuk sinopsis
|
Kognitif
a. Produk
Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh
cerita rakyat
b. Proses
1.Mengidentifikasi
karakteristik cerita rakyat yang didengarkan
2.Menentukan unsur intrinsik yang terdapat di dalam
cerita rakyat
3.Menentukan nilai-nilai yang terdapat di dalam cerita rakyat
Psikomotor
Mengungkapkan kembali cerita rakyat dalam
bentuk sinopsis
Afektif
Perilaku
Berkarakter
Kerja sama, jujur, bertanggung jawab, rasa ingin
tahu, dan kreatif.
Keterampilan sosial
Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,
menyumbang ide,membantu teman yang mengalami kesulitan,
dan memberikan penilaian dengan bahasa yang santun.
|
Kerja sama, jujur, rasa ingin tahu, kreatif,
|
Teknik
tertulis
Unjuk
kerja
|
Uraian
bebas
Performan
|
1.
Sebutkan cirri-ciri cerita
rakyat?
2.
Sebutkan unsur-unsur cerita
rakyat yang telah didengar?
3.
Sebutkan nilai-nilai yang terkandung
dalam cerita rakyat yang telah didengar?
4.
Sebutkan hal-hal yang menarik
tentang tokoh cerita rakyat yang telah didengar?
5.
Buatlah sinopsis dari cerita
rakyat yang telah didengar?
|
2x45
|
Video
cerita rakyat
Buku
cetak bahasa Indonesia kelas X
|
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan
Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 2 x 45menit
A. Standar Kompetensi
Mendengarkan
13. Memahami cerita rakyat yang dituturkan
B.
Kompetensi
Dasar
13.1 Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh
cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman
C. Indikator
Kognitif
a. Produk
Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita
rakyat
b. Proses
1.
Mengidentifikasi karakteristik cerita rakyat yang
didengarkan
2.
Menemukan
unsusr intrinsik cerita rakyat yang didengarkan
3.
Menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam
cerita rakyat
Psikomotor
Mengungkapkan kembali cerita rakyat dalam bentuk
sinopsis
Afektif
a. Perilaku Berkarakter
Kerja sama, jujur,
rasa ingin tahu, dan kreatif.
b. Keterampilan
sosial
Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang
ide, dan membantu teman yang mengalami kesulitan, dan memberikan
penilaian dengan bahasa yang santun.
D.
Tujuan
Pmebelajaran
Kognitif
a. Produk
Setelah mendengarkan cerita rakyat, siswa dapat menemukan
hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat
b. Proses
1.
Siswa dapat mengidentifikasi karakteristik cerita
rakyat yang didengarkan
2.
Siswa dapat menentukan unsur intrinsik cerita
rakyat yang didengarkan
3.
Siswa dapat menentukan nilai-nilai yang
terkandung dalam cerita rakyat yang didengarkan
Psikomotor
Siswa dapat mengungkapkan kembali cerita
rakyat dalam bentuk sinopsis
Afektif
a. Perilaku
Berkarakter
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan
memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku seperti kerja sama, jujur, rasa ingin tahu, dan kreatif.
b. Keterampilan sosial
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan
memperlihatkan kemajuan dalam keterampilan bertanya dengan bahasa yang baik dan
benar, menyumbang ide, dan membantu teman yang mengalami kesulitan,
dan memberikan penilaian dengan bahasa yang santun.
E.
Materi Pembelajaran
Rekaman cerita rakyat
atau yang disampaikan secara langsung
1. Ciri-ciri cerita rakyat
2. Unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, latar,
alur, sudut pandang)
3.
Nilai-nilai (budaya, moral, agama)
4. Cara membuat sinopsis
5. Hal-hal yang menarik tentang tokoh
F.
Metode Pembelajaran
Pendekatan kooperatif
Penugasan
Diskusi
Tanya
Jawab
Demonstrasi
G.
Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
1.
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a.
Motivasi : Tanya jawab tentang cerita
rakyat yang pernah dibaca didengar atau dibaca siswa.
b.
Apersepsi : Tanya jawab tentang pengalaman siswa mendengar atau membaca cerita rakyat dan perkiraan ada tidaknya tujuan dalam cerita
rakyat.
c.
Menginformasikan
kompetensi dasar yang harus dicapai.
2.
Kegiatan Inti (70 menit)
No.
|
Kegiatan
|
Nilai Karakter
|
1.
|
Siswa berkelompok menjadi 5 kelompok dengan
cara berhitung 1-5. Siswa yang mendapat nomor 1 berkelompok menjadi kelompok
1 dan diberi nama kelompok sesuai dengan kesepakatan bersama.
|
|
2.
|
Siswa
mendengarkan mengamati contoh cerita rakyat yang ditampilkan melaui
rekaman audio visual yaitu cerita “Danau Toba”(eksplorasi)
|
Rasa ingin tahu
|
3.
|
Siswa dan guru bertanya jawab tentang ciri-ciri
cerita yang diperdengarkan
|
Komunikasi
|
4.
|
Siswa dan guru bersama-sama mendiskusikan ,
unsur intrinsik, nilai-nilai yang
terdapat dalam cerita rakyat, dan hal-hal menarik tentang tokoh cerita
rakyat (elaborasi)
|
|
5.
|
Siswa memyimak cerita rakyat yang diperdengarkan
oleh guru yaitu “Danau Toba”
|
|
6.
|
Dalam kelompok, siswa menentukan unsur-unsur
instrinsik yang terdapat pada cerita rakyat (elaborasi)
|
Kerja sama
|
7.
|
Dalam
kelompok, siswa menentukan nilai-nilai yang terdapat pada cerita rakyat
(elaborasi)
|
Kerja sama
|
8.
|
Dalam
kelompok, siswa menentukan sinopsis
cerita rakyat (elaborasi)
|
Kerja sama
|
9.
|
Dalam
kelompok, siswa mengungkapkan sinopsis
cerita rakyat (elaborasi)
|
Kerja sama
|
10.
|
Kelompok yang lain menanggapi (konfirmasi)
|
|
11.
|
Dalam kelompok, siswa menentukan hal-hal yang
menarik tentang tokoh cerita rakyat yang telah didengar (elaborasi)
|
Kerja sama
|
12.
|
Siswa mendengarkan kembali cerita rakyat (eksplorasi)
|
|
13.
|
Secara
individu, siswa menemukan hal-hal menarik tentang tokoh cerita rakyat yang
telah didengar (elaborasi)
|
Jujur
|
14.
|
Hasil
pekerjaan siswa secara individu digabungkan menjadi satu dalam kelompok (elaborasi)
|
|
15.
|
Siswa
memaparkan hasil diskusi
tiap kelompok (elaborasi)
|
|
16.
|
Setiap
kelompok memberi komentar, saran,
ataupun pujian atas hal-hal menarik tentang tokoh
cerita rakyat.
(konfirmasi)
|
Kreatif
|
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan
hasil pembelajaran hari itu
2. Setiap siswa melakukan refleksi pembelajaran
3. Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran yang
akan datang
H.
Alat/Bahan/Sumber Belajar
a.
Beberapa contoh cerita rakyat,
b.
lembr kerja siswa,
c.
Buku
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas X,
d.
Buku sumber lain yang berkaitan dengan cerita rakyat.
I.
Penilaian
1.
Lembar Penilaian 1 (LP 1) = kognitif (Penilaian produk)
2.
Lembar Penilaian 2 (LP 2) = kognitif (Penilaian proses)
3.
Lembar Penilaian 3 (LP 3) = psikomotor
4.
Lembar Penilaian 4 (LP 4) = afektif (Penilaian perilaku berkarakter)
5.
Lembar Penilaian 5 (LP 5) = afektif (Penilaian keterampilan sosial)
1)
Jenis Tagihan:
a) Tugas individu : menggunakan LP1, LP4, dan LP5
b) Kelompok : menggunakan LP2 dan LP3
2)
Teknik : tes tertulis dan unjuk kerja
3)
Bentuk : uraian bebas dan performance
4)
Indikator :
a) Mampu menemukan hal-hal menarik dari tokoh-tokoh cerita
rakyat
b) Mampu
mengungkapkan sinopsis cerita rakyat
5) Instrumen
Soal:
1. Simaklah
cerita rakyat “Danau Toba” dengan baik?
2. Sebutkan
ciri-ciri cerita rakyat?
3. Sebutkan
unsur-unsur cerita rakyat “Danau Toba” yang telah didengar?
4. Sebutkan
nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat “Danau Toba” yang telah
didengar?
5. Sebutkan
hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat “Danau Toba” yang telah
didengar?
6. Buatlah
sinopsis dari cerita rakyat “Danau Toba” yang telah didengar?
6)
Rubrik
penilaian menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat
1. Kelengkapan ciri-ciri cerita rakyat
2. Kelengkapan unsur-unsur cerita rakyat “Danau Toba”
3. Kelengkapan nilai-nilai yang terkandung
dalam cerita rakyat “Danau Toba”
4. Kelengkapan hal-hal yang
menarik tentang tokoh cerita rakyat “Danau Toba”
5. Sinopsis cerita rakyat “Danau
Toba” runtut
No
|
Aspek yang dinilai
|
Tingkatan Skor
|
Skor maksimal
|
||
1
|
Ciri-ciri cerita rakyat
|
Siswa menyebutkan cirri-ciri cerita rakyat dengan
lengkap (10)
|
Siswa menyebutkan cirri-ciri cerita rakyat dengan
tidak lengkap (5)
|
Siswa
menyebutkan cirri-ciri cerita rakyat tetapi salah (0)
|
10
|
2
|
Unsur-unsur cerita rakyat “Danau Toba”
|
Siswa menyebutkan Unsur-unsur cerita rakyat “Danau
Toba”dengan lengkap (20)
|
Siswa menyebutkan unsur-unsur cerita rakyat “Danau
Toba”tidak lengkap (10)
|
Siswa menyebutkan unsur-unsur cerita rakyat “Danau
Toba”tetapi salah (5)
|
20
|
3
|
Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita
rakyat “Danau Toba”
|
Siswa menyebutkan Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat “Danau Toba”dengan
lengkap (20)
|
Siswa menyebutkan Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat “Danau Toba” tidak
lengkap (10)
|
Siswa menyebutkan Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat “Danau Toba” tetapi
salah (5)
|
20
|
4
|
Hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat “Roro
Jonggrang”
|
Siswa menyebutkan Hal-hal yang menarik tentang
tokoh cerita rakyat “Danau Toba” dengan lengkap (30)
|
Siswa menyebutkan Hal-hal yang menarik tentang
tokoh cerita rakyat “Danau Toba” tidak lengkap (20)
|
Siswa menyebutkan Hal-hal yang menarik tentang
tokoh cerita rakyat “Danau Toba” tetapi salah (10)
|
30
|
5
|
Sinopsis cerita rakyat “Danau Toba”
|
Siswa mengemukakan Sinopsis cerita rakyat “Danau
Toba” dengan runtut (20)
|
Siswa mengemukakan Sinopsis cerita rakyat “Danau Toba” tidak
runtut (10)
|
Siswa mengemukakan Snopsis cerita rakyat “Danau Toba” tetapi
salah (5)
|
20
|
Skor maksimal
|
100
|
Penghitungan nilai akhir:
Nilai = Perolehan skor x
skor ideal
= ....
Skor maksimum (100)
Mengetahui,
Kepala Sekolah
|
Jakarta, Maret 2013
Guru Mata Pelajaran
|
|
|
Suhartati,
|
Wahyu Retnoningsih, S.Pd
|
BAHAN
AJAR
Pengertian
Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah
sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada
umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau
asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat
umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa.
Fungsi Cerita rakyat
selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat
yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang tidak menyadari kalo
negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat Indonesia yang belum
kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar dari mulut – ke mulut
yang diwariskan secara turun – temurun. Namun sekarang banyak Cerita rakyat
yang ditulis dan dipublikasikan sehingga cerita rakyat Indonesia bisa dijaga
dan tidak sampai hilang dan punah.
Ciri-ciri Cerita Rakyat
1.
Disampaikan
secara lisan (turun-temurun)
2.
Pengarangnya
tidak diketahui (anonim)
3.
Istana
sentries (kerajaan)
Beberapa Contoh Cerita Rakyat di Indonesia
- Cerita Sangkuriang dari Jawa Barat
- Cerita Roro Jonggrang
- Roro Jonggrang
Unsur-unsur dalam Cerita Rakyat
- Latar
Latar suatu cerita, dalam hal ini dongeng, dapat berupa latar tempat, latar waktu, maupun suasana.
a.
Latar
Tempat
Latar tempat merupakan keterangan dalam cerita yang menjelaskan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita.Contoh latar tempat dalam cerita misalnya di hutan, di sungai, di suatu kerajaan, di desa, atau di gunung.
Latar tempat merupakan keterangan dalam cerita yang menjelaskan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita.Contoh latar tempat dalam cerita misalnya di hutan, di sungai, di suatu kerajaan, di desa, atau di gunung.
b.
Latar
Waktu
Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam dongeng, misalnya pagi hari, malam hari, saat matahari terbit, setahun yang lalu, atau beberapa tahun yang lalu.
Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam dongeng, misalnya pagi hari, malam hari, saat matahari terbit, setahun yang lalu, atau beberapa tahun yang lalu.
c.
latar
Suasana
Latar
suasana merupakan penjelasan mengenai suasana saat peristiwa dalam dongeng
terjadi.Contoh latar suasana misalnya suasana menyedihkan, menggembirakan,
mendung, matahari bersinar terik, gelap gulita, atau angin bertiup sepoi-sepoi.
- Tema
Tema atau topik adalah ide pokok yang mendasari penulisan cerita. - Tokoh dan penokohan
Tokoh adalah pelaku dalam cerita.
Dalam dongeng tokoh dapat berupa manusia, tumbuhan, hewan, maupun benda-benda
mati seperti sandal, sepatu, balon, dan sebagainya.
- Watak tokoh dalam dongeng
Tokoh dalam dongeng memiliki sifat
yang berbeda-beda, misalnya baik, jahat, pemalas, rajin, suka berbohong, jujur,
licik, pemarah, sabar, atau pendendam. Tokoh yang sifatnya baik, biasa disebut
tokoh protagonis, sedangkan tokoh yang sifatnya jahat, disebut tokoh antagonis.
- Amanat dalam dongeng
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca dalam dongeng. Pesan tersebut biasanya berupa nasehat atau perbuatan bijak yang seharusnya dilakukan.
Cara
Membuat Sinopsis Cerita Rakyat
Untuk
dapat membuat synopsis cerita rakyat, kamu dapat mengikuti langkah-langkah
berikut:
- Dengarkan cerita dengan seksama!
- Catatlah siapa atau apa tokoh yang diceritakan!
- Catatlah
hal-hal yang paling serig dibicarakan dalam cerita tersebut!
dari tokoh dan hal-hal yang diceritakan tersebut, kamu dapat menentukan tema dan tokoh dalam cerita dongeng.
Sekarang
coba kamu tentukan latar, tokoh, tema, amanat, dan watak tokoh dalam cerita
rakyat “Roro Jonggrang” di bawah ini untuk menguji sejauh mana pemahamanmu tentang unsur instrinsik
cerita!
Teks
Cerita Rakyat “Roro Jonggrang”
Di
wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup
sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan
dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya
sehari-hari.
Pada
suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia
bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah
kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah
sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil
menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Alloh, semoga aku
dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang
dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani
tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik
sekali.
Setelah
beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut.
Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan
Pak!! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya
itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke
dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut
berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.
“Jangan
takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini?
Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang
dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih
engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku
bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka
jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah
disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari
seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah
beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya
bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka
tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang
membuat heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah
merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.
Hingga
suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan
makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya
tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis,
dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan
anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka
ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat
anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey,
bangun!, teriak petani itu.
Setelah
anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. “Mana makanan
buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada
tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. “Anak tidak tau diuntung ! Tak
tahu diri! Dasar anak ikan!,” umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan
kata pantangan dari istrinya.
Setelah
petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya
hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba
menyemburlah air yang sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga
membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu
akhirnya dikenal dengan nama Roro Jonggrang.
Cerita rakyat dari
Sumatra Utara
Danau Toba
Pada
zaman dahulu kala, ada seorang pemuda yang bernama Toba, ia yatim piatu dan
bekerja sebagai petani di bagian utara pulau Sumatera. Daerah tersebut
sangatlah kering. Selain bertani terkadang Toba suka memancing dan menangkap
ikan (Dalam terminology orang Batak disebut mandurung, yang artinya menangkap
ikan dengan cara menjaring).
Hingga pada suatu hari ia pergi
mandurung. Sudah setengah hari ia melakukan pekerjaan itu namun tak satu pun
ikan di dapatnya. Karena hari sudah mulai gelap maka Toba pun bergegas hendak
pulang ke rumah. Namun tanpa sengaja ia melihat seekor ikan yang besar dan
indah, ikan itu berwarna kuning emas.
Toba menangkap ikan besar itu
dan dengan segera membawanya pulang. Sesampainya di rumah karena sangat lapar
maka ia hendak langsung memasak ikan itu, namun saat melihat ikan indah itu,
dia pun mengurungkan niatnya. Ia lebih memilih untuk memeliharanya. Lalu Toba
menaruhnya di sebuah wadah yang besar dan memberi ikan tersebut makanan.
Keesokan harinya seperti biasa,
ia pergi bertani ke ladangnya, dan hingga tengah hari ia pun pulang ke rumah
dengan tujuan hendak makan siang. Tetapi alangkah terkejut dirinya, ketika
melihat didalam rumahnya telah tersedia masakan yang siap untuk dimakan dan
tampak terhampar beberapa keping uang emas. Ia sungguh terheran heran. Lama ia
berpikir siapa yang melakukan semua itu, tetapi karena perutnya sudah lapar
akhirnya ia pun menyantap dengan lahap masakan tersebut.
Kejadian ini pun terus
berulang-ulang. Setiap kali ia pulang hendak makan, masakan demi masakan telah
terhidang di rumahnya. Hingga pemuda tersebut mempunyai siasat untuk mengintip
siapa yang melakukan semua itu.
Keesokan harinya Toba mulai
menjalankan siasatnya. Seperti biasanya, dia berangkat dari rumah, seakan mau
pergi ke lading. Lalu, ia tiba-tiba melompat dan mulai bersembunyi diantara
pepohonan dekat rumahnya. Lama ia menunggu, hingga akhirnya begitu ia ingin
keluar dari persembunyiannya, ia melihat mulai ada asap di dapur rumahnya.
Dengan perlahan ia berjalan menuju kebelakang rumahnya untuk melihat siapa yang
melakukan semua itu.
Toba sangat terkejut ketika ia
melihat ada seorang wanita yang sangat cantik dan berambut panjang sedang
memasak didapur rumahnya. Toba menjadi sangat terpesona karena wajah perempuan
yang berdiri dihadapannya luar biasa cantiknya. Dia belum pernah melihat
perempuan secantik itu.
Diceritakan oleh perempuan itu
bahwa dia adalah penjelmaan dari ikan besar yang telah didapat oleh Toba
disungai. Kemudian dijelaskan pula bahwa beberapa keping uang emas yang
terletak didapur itu adalah penjelmaan sisiknya.
Hingga pada suatu hari Toba si
petani melamar perempuan tersebut untuk jadi istrinya. Perempuan itupun
ternyata menyatakan bersedia menerima lamarannya dengan syarat lelaki itu harus
bersumpah bahwa seumur hidupnya dia tidak akan pernah mengungkit asal-usul
istrinya penjelmaan dari ikan. setelah lelaki itu bersumpah demikian, kawinlah
mereka.
Setahun kemudian, mereka
dikarunia seorang anak laki-laki yang mereka berinama Samosir. Anak itu sangat
dimanjakan ibunya yang mengakibatkan anak itu bertabiat kurang baik dan
pemalas.
suatu hari, anak itu disuruh
ibunya mengantarkan nasi keladang untuk ayahnya. Akan tetapi ditengah jalan,
sebagian nasi dan lauk-pauknya di makan sang anak. Setibanya diladang, sisa
nasi itu yang hanya tinggal sedikit dia berikan kepada ayahnya. Saat
menerimanya, sang ayah sudah merasa sangat lapar maka Toba jadi sangat marah
ketika melihat nasi yang diberikan kepadanya hanya sisa-sisa.
Amarah Toba semakin bertambah
ketika anaknya mengaku bahwa dia yang memakan sebagian besar dari nasi itu.
Kesabarannya sang ayah jadi hilang dan dia pukuli anaknya sambil
mengatakan.”Anak yang tidak bisa diajar. Tidak tahu diuntung, Betul-betul kau
anak keturunan perempuan yang berasal dari ikan”
Sambil menangis, anak itu
berlari pulang menemui ibunya dirumah. Kepada ibunya dia adukan bahwa dia
dipukuli ayahnya. Semua cercaan yang diucapkan ayahnya kepadanya dia ceritakan
pula. mendengar cerita anaknya itu, si ibu sedih sekali, terutama karena
suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan
kepada anaknya itu.
Si ibu menyuruh anaknya agar
segera pergi mendaki bukit yang terletak tidak begitu jauh dari rumah mereka
dan memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat dipuncak bukit itu. tanpa bertanya
lagi, si anak Samosir segera melakukan perintah ibunya. dia berlari-lari menuju
kebukit tersebut dan mendakinya.
Lalu sang ibu berlari menuju
sungai yang tidak begitu jauh letaknya dari dari rumah mereka. Ketika dia tiba
ditepi sungai itu kilat menyambar disertai bunyi guruh yang menggelegar. Sesaat
kemudian dia melompat kedalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan
besar. pada saat yang sama, sungai itupun banjir besar dan turun pula hujan
yang sangat lebat.
Berselang beberapa waktu
kemudian, air sungai itu sudah meluap kemana-mana dan tergenanglah lembah
tempat sungai itu mengalir. Pak Toba tidak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati
tenggelam oleh genangan air. lama-kelamaan, genangan air itu semakin luas dan
berubah menjadi danau yang sangat besar yang kemudian hari dinamakan Danau Toba.
Dan Pulau kecil ditengah-tengahnya diberinama pulau samosir.
LEMBAR
KERJA SISWA
(LKS)
|
KELOMPOK
………………………………….......
NAMA
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
|
Standar Kompetensi
Mendengarkan
13. Memahami cerita rakyat yang dituturkan
Kompetensi Dasar
13.1 Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh
cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman
Indikator
Kognitif
Produk
Mampu menemukan hal-hal
yang menarik tentang tokoh cerita rakyat
Proses
1. Mampu mengidentifikasi
karakteristik cerita rakyat yang didengarkan
2. Mampu menentukan isi
dan atau amanat yang terdapat di dalam cerita rakyat
3. Mampu membandingkan
nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa kini dengan
menggunakan kalimat yang efektif
Psikomotor
Mampu mengungkapkan
kembali cerita rakyat dalam bentuk sinopsis
Perilaku
Berkarakter
Kerja sama,
jujur, rasa ingin tahu, dan kreatif.
Keterampilan sosial
Bertanya
dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang ide, dan membantu teman yang
mengalami kesulitan, dan memberikan penilaian dengan
bahasa yang santun.
|
1.
Ringkasan
Materi
Pengertian
Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah
sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada
umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau
asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat
umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa.
Ciri-ciri Cerita Rakyat
·
Disampaikan
secara lisan (turun-temurun)
·
Pengarangnya
tidak diketahui (anonim)
·
Istana
sentries (kerajaan)
Beberapa Contoh Cerita Rakyat di
Indonesia
· Cerita Sangkuriang dari Jawa Barat
·
Cerita
Roro Jonggrang
· Asal Mula Danau Toba
Unsur-unsur dalam Cerita Rakyat
Latar
Latar suatu cerita, dalam hal ini dongeng, dapat berupa latar tempat, latar waktu, maupun suasana.
Latar suatu cerita, dalam hal ini dongeng, dapat berupa latar tempat, latar waktu, maupun suasana.
· Latar Tempat
Latar tempat merupakan keterangan dalam cerita yang menjelaskan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita.Contoh latar tempat dalam cerita misalnya di hutan, di sungai, di suatu kerajaan, di desa, atau di gunung.
Latar tempat merupakan keterangan dalam cerita yang menjelaskan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita.Contoh latar tempat dalam cerita misalnya di hutan, di sungai, di suatu kerajaan, di desa, atau di gunung.
· Latar Waktu
Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam dongeng, misalnya pagi hari, malam hari, saat matahari terbit, setahun yang lalu, atau beberapa tahun yang lalu.
Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam dongeng, misalnya pagi hari, malam hari, saat matahari terbit, setahun yang lalu, atau beberapa tahun yang lalu.
· latar Suasana
Latar
suasana merupakan penjelasan mengenai suasana saat peristiwa dalam dongeng
terjadi.Contoh latar suasana misalnya suasana menyedihkan, menggembirakan,
mendung, matahari bersinar terik, gelap gulita, atau angin bertiup sepoi-sepoi.
Tema
Tema atau topik adalah ide pokok yang mendasari penulisan cerita.
Tema atau topik adalah ide pokok yang mendasari penulisan cerita.
Tokoh
Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Dalam dongeng tokoh dapat berupa manusia, tumbuhan, hewan, maupun benda-benda mati seperti sandal, sepatu, balon, dan sebagainya.
Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Dalam dongeng tokoh dapat berupa manusia, tumbuhan, hewan, maupun benda-benda mati seperti sandal, sepatu, balon, dan sebagainya.
Watak
tokoh
Tokoh dalam dongeng memiliki sifat
yang berbeda-beda, misalnya baik, jahat, pemalas, rajin, suka berbohong, jujur,
licik, pemarah, sabar, atau pendendam. Tokoh yang sifatnya baik, biasa disebut
tokoh protagonis, sedangkan tokoh yang sifatnya jahat, disebut tokoh antagonis.
Amanat
dalam dongeng
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca dalam dongeng. Pesan tersebut biasanya berupa nasehat atau perbuatan bijak yang seharusnya dilakukan.
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca dalam dongeng. Pesan tersebut biasanya berupa nasehat atau perbuatan bijak yang seharusnya dilakukan.
- Petunjuk Kegiatan
Kerjakan soal Di bawah ini,
ikutilah petunjuknya!
a. Sebutkan
ciri-ciri cerita rakyat!
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
b. Setelah
siswa berhasil menyebutkan cirri-ciri cerita rakyat, kemudian menyimak dengan
seksama cerita rakyat “Danau
Toba”
c. Simaklah
video cerita rakyat “Danau
Toba”
berikut ini dengan seksama!
d. Setelah
menyimak cerita rakyat “Danau
Toba”jawablah
pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan
unsur-unsur cerita rakyat “Danau
Toba”yang
telah didengar?
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan
nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat “Danau Toba” yang telah didengar?
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………..
3. Sebutkan
hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat “Danau Toba”
yang telah didengar?
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Buatlah
sinopsis dari cerita rakyat “Danau
Toba” yang telah didengar?
………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
- Kunci Jawaban
LEMBAR PENILAIAN
MENEMUKAN
HAL-HAL MENARIK TOKOH CERITA RAKYAT
LP 1 = Kognitif:
Penilaian Produk
Simaklah cerita rakyat ”Danau Toba”
a.
Sebutkan
tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita rakyat ”Danau Toba”!
Pedoman
penskoran
Kegiatan
|
Skor
|
Siswa menemukan tokoh-tokoh cerita rakyat secara lengkap
|
5
|
Siswa menemukan tokoh-tokoh cerita rakyat kurang kengkap
|
3
|
Siswa menemukan tokoh-tokoh cerita rakyat tidak lengkap
|
2
|
SKOR
MAKSIMAL
|
5
|
b.
Sebutkan
karakter tokoh yang teerdapat dalam cerita rakyat ”Danau Toba”!
Pedoman
penskoran
Kegiatan
|
Skor
|
Siswa menemukan karakter tokoh secara lengkap
|
5
|
Siswa menemukan karakter tokoh kurang kengkap
|
3
|
Siswa menemukan karakter tokoh tidak lengkap
|
2
|
SKOR
MAKSIMAL
|
5
|
c.
Temukanlah hal-hal yang menarik dari masing karakter
tentang tokoh cerita rakyat dari cerita rakyat ”Danau Toba” yang diperdengarkan
disertai dengan bukti yang mendukung!
Pedoman penskoran
Kegiatan
|
Skor
|
Siswa menemukan hal menarik secara lengkap
|
5
|
Siswa menemukan hal menarik kurang kengkap
|
3
|
Siswa menemukan hal menarik tidak lengkap
|
2
|
SKOR
MAKSIMAL
|
5
|
Skor
Yang diperoleh
Nilai
Akhir = X 100 =
Skor Maksimal
LP 2 = Kognitif:
Proses
Prosedur:
1. Bagikan
lembar kerja kepada siswa yang telah terbagi dalam beberapa kelompok.
2. Siswa
mengerjakan tugas yang berupa menemukan:
(1) menyebutkan ciri-ciri cerita rakyat, (2) menyebutkan
unsur-unsur cerita rakyat “Danau Toba” yang telah didengar, (3) menyebutkan
nilai-nilai yang terkandung dalam cerita
rakyat ““Danau Toba” yang telah didengar, dan (5) mengungkapkan sinopsis dari cerita rakyat “Danau Toba” yang telah didengar
3. Siswa
melaporkan hasil kerja kelompok
4. Penentuan
kinerja siswa mengacu format asesmen kinerja di bawah ini.
5. Berikan
format ini kepada siswa sebelum asesmen dilakukan.
6. Siswa
diizinkan mengakses kinerja mereka dengan menggunakan format berikut.
FORMAT ASESMEN
KINERJA PROSES
No.
|
Rincian
Tugas Kinerja
|
Skor
maksimal
|
Skor
Asesmen
|
|
Oleh
Siswa
|
Oleh
Guru
|
|||
1.
|
Menemukan
ciri-ciri cerita rakyat
|
10
|
|
|
2.
|
Menemukan unsur-unsur cerita rakyat ”Roro Jonggrang”
|
10
|
|
|
3.
|
Menemukan Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita
rakyat ”Roro Jonggrang”
|
10
|
|
|
4.
|
Menemukan hal-hal menarik tokoh cerita rakyat ”Roro
Jonggrang”
|
30
|
|
|
5.
|
Mengungkapkan sinopsis cerita rakyat ”Roro Jonggrang”
|
20
|
|
|
|
Total
|
80
|
|
|
LP 3 =
Psikomotor
Prosedur:
1. Simaklah cerita rakyat “Danau Toba” yang diperdengarkan guru!
2.
Kerjakan
langkah-langkah berikut: (1) Sebutkan ciri-ciri cerita rakyat,
(2) Sebutkan
unsur-unsur cerita rakyat “Danau Toba”, (3) Sebutkan nilai-nilai
yang terkandung dalam cerita rakyat “Danau Toba” (4) Sebutkan
hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat “Danau Toba”, dan (5) mengungkapkan
sinopsis dari cerita rakyat “Danau Toba”.
3.
Diskusikan dengan kelompok kerja
4.
Setiap
kelompok mempresentasikan hasil kerja yaitu menyampaikan sinopsis cerita rakyat
“Danau Toba”
5.
Setiap
kelompok memberikan komentar dan saling memperbaiki
Format
Kinerja Proses
No
|
Aspek yang dinilai
|
Tingkatan Skor
|
Skor maksimal
|
||
1
|
Keruntutan
|
Siswa mengungkapkan sinopsis secara runtut (20)
|
Siswa mengungkapkan sinopsis kurang runtut (15)
|
Siswa mengungkapkan sinopsis secara tidak runtut
(10)
|
20
|
2
|
Diksi
|
Siswa mengungkapkan sinopsis menggunakan diksi yang tepat (15)
|
Siswa mengungkapkan sinopsis menggunakan diksi kurang tepat (10)
|
Siswa mengungkapkan sinopsis menggunakan diksi yang
tidak tepat (5)
|
15
|
3
|
Intonasi
|
Siswa mengungkapkan sinopsis menggunakan intonasi yang tepat (15)
|
Siswa mengungkapkan sinopsis menggunakan diksi kurang tepat (10)
|
Siswa mengungkapkan sinopsis menggunakan diksi yang
tidak tepat (5)
|
15
|
Skor maksimal
|
50
|
Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah
sebagai berikut:
Nilai = Perolehan
skor x skor
ideal = ....
Skor maksimum (50)
LP 4 = Afektif: Perilaku Berkarakter
PETUNJUK:
Berikan penilaian atas setiap perilaku
berkarakter siswa menggunakan skala berikut:
A =
sangat baik
B = memuaskan
C = Menunjukkan kemajuan D =
memerlukan perbaikan
FORMAT PENGAMATAN PERILAKU BERKARAKTER
No.
|
Rincian Tugas Kinerja (RTK)
|
Memerlukan perbaikan (D)
|
Menunjukkan Kemajuan (C)
|
Menuaskan (B)
|
Sangat Baik (A)
|
1
|
Kerja sama
|
|
|
|
|
2
|
Jujur
|
|
|
|
|
3
|
Rasa ingin tahu
|
|
|
|
|
4
|
Kreatif
|
|
|
|
|
LP 5 = Afektif: Keterampilan Sosial
PETUNJUK:
Berikan penilaian atas setiap keterampilan
sosial siswa menggunakan skala berikut:
A =
sangat baik
B = memuaskan
C = Menunjukkan kemajuan D =
memerlukan perbaikan
FORMAT PENGAMATAN KETERAMPILAN SOSIAL
No.
|
Rincian Tugas Kinerja (RTK)
|
Memerlukan perbaikan (D)
|
Menunjukkan Kemajuan (C)
|
Memuaskan (B)
|
Sangat Baik (A)
|
1
|
Menyumbang ide
|
|
|
|
|
2
|
Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
|
|
|
|
|
3
|
Membantu teman yang
mengalami kesulitan
|
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar